Jumat, 18 Mei 2012

gizi memperngaruhi kecerdasan anda

A.Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, hingga usia lanjut. Zat besi merupakan salah satu komponen gizi mikro yang memiliki peranan penting dalam proses tumbuh kembang khususnya pada anak.

B.Fungsi zat-zat gizi
Dalam buku “Brain Food for Kids,” Nicole Graimes menyebutkan jenis-jenis zat gizi penujang perkembangan otak dan kecerdasan anak adalah:
•Karbohidrat, dalam bentuk gula sederhana dan gula kompleks, dibuthkan sebagai sumber energi untuk membentu sel-sel otak baru.
•Protein, baik hewani maupun nabati, terdiri daru 25 jenis asam amino yang berperan penting bagi terbentuknya neutrotransmitter, yaitu senyawa pengantar pesan dari sel otak satu ke sel otak yang lain.
•Lemak, terutama dalam bentuk asam lemak, sebagai bahan baku pembentuk sel-sel otak baru. Sebanyak 60% dari otak terbentuk dari lemak. Jenis asam lemak yang paling utama adalah asam lemak tidak jenuh rantai panjang, contohnya omega-3, EPA, dan DHA. Asam lemak omega-3 ini paling banyak ditemukan dalam ikan laut, seperti ikan kod.
•Vitamin dan mineral, sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi kerj aotak, menunjang kerja sistem imun dan sistem saraf pusat.
•Vitamin A. Meningkatkan daya tahan tubuh.
•Vitamin D. Menjaga kesehatan tulang dan gigi.
•DHA 224 mg/5 ml. Membantu perkembangan sel-sel otak.
•Zat Gizi Untuk Kecerdasan Balita

Kecerdasan, keterampilan, dan perkembangan mental balita tidak lepas dari pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Agar otak anak berkembang optimal, tentu saja bunda harus memenuhi aneka zat gizi yang diperlukan. Apalagi, ilmu pengetahuan mengajarkan bahwa otak terus tumbuh hingga anak berusia dua tahun. Artinya, pada masa emas itulah, balita selayaknya mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, terutama untuk perkembangan otaknya.
Di dunia banyak sekali aneka zat gizi yang berperan penting bagi perkembangan otak, namun ada beberapa yang paling penting. Di antaranya adalah kelompok asam lemak tak jenuh, kalori dan protein, zat besi, kelompok vitamin B, dan seng (Zn).
Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh sangat dominan dalam susunan sel-sel saraf di otak anak. Bahkan diketahui bahwa 60% otak manusia terdiri dari aneka jenis lemak itu. Yang termasuk asam lemak tak jenuh itu adalah:
-DHA (asam dokosaheksaenoat) atau yang kita kenal sebagai omega-3
Asam lemak omega-3 berperan besar dalam perkembangan sel saraf, otak, dan penglihatan. Kekurangan omega-3 bisa mengganggu perkembangan sistem saraf. Akibatnya, mungkin saja terjadi gangguan pada sistem daya tahan tubuh, daya ingat, mental, dan penglihatan.
-AA (asam arakidonat) atau omega-6
Asam lemak ini berfungsi membantu pembentukan senyawa yang bersifat seperti hormon, yaitu bertugas sebagai pengantar perintah dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya dalam tubuh, termasuk ke otak.
Kedua asam lemak ini terdapat dalam ASI. Setelah mendapat asupan makanan, asam lemak ini bisa diperoleh dari ikan tenggiri atau tuna, bayam, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari.
Kalori dan protein
Kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan otak anak tidak tumbuh optimal dan akan mengakibatkan gangguan motorik dan kecerdasan. Kalori dibutuhkan dalam proses metabolisme otak, sementara protein berperan dalam pembentukan sel-sel saraf baru, termasuk otak. Sumber-sumber kedua zat gizi ini adalah daging sapi, ayam, ikan, telur, serta susu dan produk olahannya. Juga minyak ikan, tempe, tahu, dan kedelai.
Zat besi
Zat besi berperan besar dalam pembentukan sel-sel baru, termasuk otak, di mana ia mengangkut dan membagikan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ia juga berperan dalam pembentukan sel darah merah di dalam sumsum tulang belakang. Sistem imun yang berfungsi dengan baik adalah tanda cukupnya zat besi dalam tubuh. Sumber-sumbernya adalah hati, daging merah, ikan, telur, serealia, dan sayuran berwarna hijau tua.

Kelompok vitamin B
Berbagai jenis vitamin B sangat besar peranannya dalam perkembangan otak anak, yaitu B1, B3, B6, dan B12. Vitamin B1 melindungi sel-sel saraf dalam jaringan sel pusat, B3 menjaga keseimbangan kerja sel-sel saraf, B6 berperan dalam proses pembentukan sel darah merah, serta membantu tubuh dalam proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak; B12 berperan dalam membentuk senyawa kimia yang mendukung pertumbuhan dan fungsi sel saraf dan pertumbuhan tulang belakang, serta mencegah kerusakan saraf dan meningkatkan daya ingat. Bersama zat besi, vitamin B12 jga membantu pembentukan sel darah merah. Sumber vitamin B adalah serealia, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, ayam, daging tanpa lemak, produk olahan susu, dan sayuran berwarna hijau.
Seng (Zn)
Seng berfungsi membantu otak dalam mengantar informasi genetik dalam sel. Selain itu, seng juga bertugas membantu proses pembentukan sel-sel tubuh, termasuk otak. Kekurangan seng dapat berpengaruh terhadap perkembangan kecedasan anak dan gangguan fungsi otak. Seng banyak terdapat dalam daging, hati, ayam, seafood, susu, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

C.Makanan yang Mempengaruhi Kecerdasan
Mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan yang tinggi merupakan dambaan setiap orang tua, karena itulah banyak orang tua yang mengeluarkan biaya besar demi mendapatkan anaknya menjadi cerdas dan pintar serta sehat. Karena kecerdasan dan kondisi anak terletak pada kandungan gizi pada makanan yang ia makan selama ini. Nah untuk mendapatkan kecerdasan anak yang optimal sebaiknya orangtua memperhatikan beberapa hal, yang pertama yaitu pemberian Asi eksklusif, kemudian kecukupan zat gizi, lingkungan yang sehat dan nyaman dan yang pasti suasana keluarga yang harmonis. Tidah hanya itu saja, memberikan stimulasi seimbang dapat mengasah kecerdasan anak, misalnya bermain dengan alat permainan yang dapat merangsang daya pikir sesuai usia mereka. Berikut ini adalah 7 makanan yang baik untuk kecerdasan anak :
1.Ikan salmon yaitu sumber asam lemak omega-3 -DHA and EPA- yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak anak anda.
2.Telur, kuning telur ternyata padat kandungan kolin yaitu zat yang membantu perkembangan daya ingat.
3.Kacang tanah atau dalam bahasa inggrisnya peanut, ini merupakan sumber vitamin E. Vitamin ini membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.
4.Susu dan yoghurt, protein dan vitamin B tinggi yang terkandung di dalamnya sangat penting untuk pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim.
5.Daging sapi tanpa lemak, Selain Mengandung zat besi daging sapi juga dapat memelihara daya ingat dan kecerdasan anak.
6.Gandum murni, Serat pada gandum, dapat membantu mengatur pelepasam glukosa dalam tubuh, selain itu juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf. selain itu gandum juga mempunyai kemampuan untuk mendukung kebutuhan sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya konstan.
7.Strawberry, cherry, blueberry, dan blackberry. Buah-buahan ini kaya antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C. Biji dari buah berry kaya asam lemak omega-3 yang sangat penting untuk kecerdasan otak. Secara umum, semakin kuat warnanya, semakin banyak nutrisinya

D.Peranan dan Penngaruh Gizi dalam Perkembangan Inteligensi
Anak cerdas membuat Anda bangga dan bahagia. Tetapi mereka tidak lahir begitu saja. Anda harus “menciptakannya.” Caranya, dengan membantu proses tumbuh-kembang otaknya agar optimal, dengan memenuhi kebutuhan zat gizi untuk perkembangan otak secara tepat. Apabila ditambah dengan stimulasi kecerdasan lewat kegiatan sehari-hari, memiliki anak yang cerdas bukan lagi impian.

Periode emas. Proses perkembangan otak anak terdiri dari serangkaian tahapan yang telah dimulai sejak di dalam kandungan. Tepatnya, ketika kehamilan memasuki trimester ke-3. Tahapan itu berlanjut setelah anak lahir dan perkembangan yang berlangsung hingga usia 2 tahun merupakan periode emas atau periode pacu tumbuh otak.
* Pada usia 6 bulan, perkembangan otak anak mencapai 50%.
* Pada umur 2 tahun melonjak hingga 75%.
* Pada umur 5 tahun perkembangan otak mencapai 90%.
* Pada umur 10 mencapai 99%.
Faktor genetik hanya memiliki andil 30-40% dalam menentukan perkembangan otak dan tingkat kecerdasan anak. Selebihnya, yang berperan adalah faktor lingkungan, antara lain pemenuhan kebutuhan berbagai zat gizi yang diperlukan untuk menunjang proses perkembangan otak anak
Tepat memilih. Apa saja zat gizi untuk perkembangan otak anak? Yang sudah terbukti secara ilmiah adalah DHA (docosahexaenoic acid), bermanfaat untuk membantu mengoptimalkan proses perkembangan otak. DHA merupakan bahan baku pembentuk 60% asam lemak esensial otak, yang memiliki fungsi penting, yaitu membentuk sel-sel saraf otak, melindungi serabut saraf otak, dan memelihara fungsi otak serta indera penglihatan (terutama retina).
Dari berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan serta sel otak. Kekurangan kadar Hb dalam darah dapat menimbulkan gejala lesu, lemah, letih, lalai dan cepat capai. Akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar, olahraga dan produktifitas kerja serta menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.
Dalam rangka Hari Anak Nasional 2005, penanggulangan masalah anemia merupakan masalah yang harus ditanggulangi bersama baik Lintas Program maupun Lintas Sektor serta melibatkan pihak swasta, LSM, media cetak dan media elektronik. Atas dasar inilah diadakan seminar bertajuk “Dampak Anemia Gizi Besi Pada Kecerdasan Anak” di Departemen Kesehatan, hari Kamis, 4 Agustus 2005.
Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dan kemitraan berbagai pihak terkait dalam rangka Penanggulangan Anemia di Indonesia, sehingga anak-anak kita menjadi penerus bangsa yang berkualitas. Terjadinya kekurangan zat besi tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: kemiskinan, tingkat pendidikan rendah, ketersediaan pangan di masyarakat menurun, dan sempitnya lapangan kerja.
Hal-hal diatas membawa pengaruh pada persediaan pangan rumah tangga, pola asuh gizi keluarga, sanitasi lingkungan, dan air bersih. Masalah anemia harus ditemukan solusinya, karena anemia termasuk masalah kesehatan yang cukup serius bila dilihat dari dampak yang ditimbulkannya yang meliputi setiap lapisan masayarakat.
Menurut hasil seminar tersebut di sebutkan Dampak Anemia pada :
Ibu Hamil dan Menyusui yaitu :
•Kesakitan dan kematian meningkat
•Dapat mengalami keguguran
•Pertumbuhan otak janin & pertumbuhan terhambat
•Lahir sebelum waktunya
•Risiko BBLR
•Perdarahan sebelum dan pada waktu melahirkan
•Produksi ASI menurun
•Keadaan gizi dan kesehatan bayi menurun
Sedangkan pada Balita dan Anak usia sekolah dan remaja :
•Kesakitan dan kematian meningkat
•Perkembangan otak dan pertumbuhan fisik terhambat
•Perkembangan motorik, mental, kecerdasan terhambat
Dampak pada dewasa & Usia lanjut :
•Kesakitan meningkat, umur harapan hidup rendah
•Kesegaran fisik dan produktifitas kerja menurun
•Kesempatan kerja dan pendapatan menurun.
Maka langkah – langkah dan kebijakan penanggulangan anemia gizi besi terutama pada anak sekolah melalui upaya dan strategi yakni :
Strategi :
•Meningkatkan kepedulian petugas lapangan dan kepedulian masyarakat dalam penanggulangan dan pencegahan masalah anemia gizi.
•Melakukan advokasi dan sosialisasi yang lebih intensif kepada pemda, DPRD dan lembaga-lembaga lain yang terkait untuk mendapat dukungan politis (seperti perda, SK, intruksi, kesepakata, dll) di masing – masing daerah
•Melaksanakan koordinasi dan kemitraan dengan lintas program, lintas sektor yang terkait dan ormas yang ada didaerah serta pihak swasta dan perusahaan obat di daerah
Langkah – langkah :
•Meningkatkan suplementasi zat besi kepada sasaran melalui jaringan/outlet yang ada sesuai dengan kondisi daerah.
•Meningkatkan KIE yang terkoordinasi dengan kegiatan – kegiatan lain dengan melibatkan tohok masyarakat
•Meningkatkan penganekareagaman konsumsi makanan sumber zat besi pada masayarakat
•    Menjamin ketersediaan suplementasi zat besi di masyarakat dengan melakukan kerjasama dengan pengusaha obat daerah.
Dengan demikian pemahaman mengenai pentingnya gizi bagi kehidupan manusia perlu ditanamkan sejak masa anak – anak agar dapat dipersiapkan generasi muda sadar gizi untuk menuju pembentukan keluarga sadar gizi dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat di masa depan.
Bingung menyusun menu anak? Cobalah Anda melirik piramida makanan anak di bawah ini. Sebagai panduan pola makan sehari-hari untuk anak usia 2-6 tahun, Anda bisa memperoleh banyak ide kreatif untuk memperoleh susunan menu yang memuat nutrisi seimbang.

Yang penting diingat dalam piramida makanan anak adalah menghindari penyajian makanan dan minuman yang tidak baik, seperti penggunaan botol susu yang terlalu lama, terlalu banyak makanan manis, minuman ringan dan minuman sari rasa buah, serta makanan yang dapat membuat anak tersedak seperti kacang, anggur, popcorn atau permen.

Memperhatikan pemberian nutrisi pada anak sangat diutamakan. Sebab, jumlah nutrisi yang tepat, selain dapat membuat fisik anak tumbuh lebih baik, juga dapat menghindarkan mereka dari risiko penyakit seperti kegemukan, kekeroposan tulang, dan diabetes. Agar anak-anak memperoleh nutrisi terbaik, lakukan hal-hal ini:

-Menyajikan jenis makanan yang beragam
-Melakukan olahraga yang seimbang
-Memilih makanan dari jenis gandum, sayuran, dan buah-buahan
-Memilih makanan rendah lemak dan non kolesterol
-Mengonsumsi gula dan garam secara wajar
-Memilih makanan dengan kadar kalsium dan zat besi yang cukup, untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan anak-anak
Kebiasaan dalam pemilihan makanan yang sehat sebaiknya juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dalam keluarga. Sediakanlah selalu makanan, susu, dan minuman yang rendah lemak dan rendah kalori, dan hindari penyediaan makanan dan minuman berkalori tinggi, minuman ringan, dan es krim.

Penyajian sesuai piramida
Menurut Nirmala Devi,2010

Untuk memperoleh jumlah nutrisi yang tepat, anak harus mengonsumsi beragam jenis makanan. Perlu diperhatikan bahwa selera makan akan menurun dan anak akan lebih memilih jenis makanannya ketika tingkat pertumbuhannya semakin lambat. Peningkatan berat badan tidak akan menjadi masalah apabila diimbangi dengan aktivitas yang sesuai. Bila ia tidak boleh lagi mengonsumsi banyak makanan, tawarkan beragam jenis makanan dengan jumlah porsi yang lebih sedikit.
Kelompok Gandum.
Meliputi satu potong roti, setengah cangkir nasi atau pasta, setengah gelas sereal masak dikombinasikan dengan sedikit sereal siap saji. Sajikan sebanyak 6 kali sehari.
Kelompok Nabati.
Meliputi setengah gelas sayuran potong atau satu gelas sayuran daun. Sajikan sebanyak 3 kali sehari.
Kelompok Buah-buahan.
Meliputi satu jenis buah, ¾ gelas jus buah murni, ½ gelas buah kaleng atau ¼ gelas buah kering. Sajikan sebanyak 2 kali sehari.
Kelompok Susu.
Meliputi satu gelas susu/yogurt atau 2 ons keju. Sajikan sebanyak 2 kali sehari.
Kelompok Daging
Meliputi 2-3 ons daging lunak masak/unggas/ikan, ½ gelas kacang kering masak. Satu ons daging dapat menggantikan dua sendok makan mentega atau satu butir telur. Sajikan 2 kali sehari.
 Lemak, Minyak dan Gula
Kandungan lemak dalam makanan yang disajikan tidak boleh lebih dari 30%. Jenis lemak yang dikonsumsi juga penting untuk diketahui. Saturated Fats (lemak jenuh), terdapat pada daging, produk susu dan kelapa, dan dapat meningkatkan kadar kolesterol. Unsaturated dan Polyunsaturated Fats (lemak tak jenuh), terdapat pada zaitun dan kacang jagung. Batasi lemak jenuh sebanyak 10% dalam konsumsi kalori sehari-hari.

Dengan sedikit kandungan nutrisi, gula menyumbang sejumlah besar kalori. Termasuk di dalamnya white sugar, brown sugar, sirup, madu, gula cair, permen, minuman ringan, selai dan jelly.

Agar anak tetap bernafsu makan tanpa takut kegemukan:
-Pilih daging tanpa lemak atau produk susu rendah lemak
-Pilih minyak nabati dan mentega yang menggunakan sayur dan buah-buahan sebagai bahan dasarnya.
-Baca tabel nutrisi pada kemasan untuk mengetahui komposisi jumlah dan jenis lemak.
-Batasi makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
-Batasi makanan berkadar gula tinggi dan hindari mengonsumsi gula tambahan dalam makanan.


Source : http://www.infobunda.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar